Awalnya kau melintas
di terasku yang sepertinya terlampau cadas
untuk digetas seutas paras.
Lalu kau menetes
menjelma sungai yang mewadah ribuan kisah
tak kenal salah : dari matinya Romeo dan Juliet di tangan
Shakespeare hingga sepasang anak Minang yang bergandengan
hanya dalam angan-angan.
Pelan-pelan kau mengalir
melahirkan lembah penuh orang-orang merah
dengan sayap dan panah-panah basah
disabung gundah.
Parasmu pun curah
memeram semua arah.
Ilham P.S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar